URUTAN KERJA CAD-CAM

URUTAN KERJA CAD-CAM

1. Menerima pekerjaan dari customer
2. Technical Meeting dengan customer
3. Assembly Design
4. 3D Modeling
5. Detail Drawing
6. Checking
7. Order Material
8. Delivery gambar Detail dan 3D Modeling
9. Pemantauan process mold (stand by)


1. Menerima pekerjaan dari customer

    Data data dari customer itu berupa :
   a. Gambar komponen (Hard Print)
   b. 2D data (soft data) - CAD data biasanya berupa file dwg,dxf,pdf, dll
   c. 3D data (Modeling) biasanya dalam file iges,igs,stp,step,parasolid, dll
   d. Sample (Komponen)

    Masing - masing dari data tersebut diatas harus di cek satu sama lain.
   Jika terdapat perbedaan harus dibuatkan report (Laporan) sampai pada Technical Meeting
   dengan customer bisa di tentukan harus menggunakan data yang mana.


2. Technical Meeting dengan customer

    Dari Technical Meeting ini diharapkan semua detail data untuk proses pembuatan mold bisa didapat.
   Detail ini bisa dilihat di specification of Mold.


3. Assembly Design

    Langkah - langkah dalam membuat assembly design
   a. Menentukan layout produk
      hal-hal yang mendasari penentuan lay out antara lain :
      1. Jumlah cavity yang diminta
      2. Arah undercut Slide atau Lift Core (jika ada)
      3. Jenis gate yang dipakai

   b. Menentukan ukuran Mold base.
      Dasar untuk menentukan ukuran mold base
      1. Penentuan Lay out produk
      2. Tonase mesin injection yang dipakai

   c. Melengkapi Assembly Design
      hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan detail assy design
      1. Pemasangan slide atau lift core
      2. Menentukan bagian mana saja yang harus di pasang insert
      3. Menentukan Stroke.
      4. Pemasangan ejector pin.
      5. Pemasangan Cooling.
      6. Pemasangan baut.
      7. Pemasangan standart part.

    Detail Assembly Design inilah yang akan menjadi acuan untuk pembuatan 3D Mold Design dan
   Detail Drawing (Processing Drawing). Selain itu dari Assembly Design ini kita bisa membuat
   Order Schedule, mulai dari Mold base, Insert, sampai ke standard part.


4. 3D Modeling

    3D modeling meliputi :
   A. Modeling Komponen
    Jika data yang diterima dari customer hanya gambar komponen atau 2D Cad data atau sample saja
    (tanpa 3D modeling komponen) kita harus membuat 3D modeling komponen.
    Dalam pembuatan 3D modeling ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
        a.Bentuk produk
        b.Toleransi dimensi
        c.Taper (draft angel)
        d.Parting line

    Dengan membuat 3D modeling ini kita akan lebih jelas bagian-bagian mana yang terdapat undercut
    atau bagian mana yang harus dipasang insert. Ini jelas akan lebih memudahkan kita dalam mendesign
    mold nanti Setiap selesai membuat modeling komponen kita wajib mengeceknya.

   B. 3D Mold Design
    Modeling mold lengkap untuk proses CAM (dibuat berdasarkan Assembly Design).
    Beberapa keuntungan dari modeling ini :
        a.Detail contour akan lebih diketahui
        b.Sekaligus melakukan pengecekan untuk Assembly Drawing
        c.Membantu mempermudah pembuatan Master EDM
        d.Bagian Processing akan lebih tahu tentang Assembly total untuk mold tersebut


5. Detail Drawing

    Detail Drawing untuk part - part yang standard bisa kita buat sebelum 3D modeling selesai dengan
   referensi Detail Assembly Design, tetapi untuk part yang berhubungan dengan komponen harus
   berupa drafting dari 3D Mold Design.
   Kita harus mendetail gambar ini dengan sejelas mungkin dan sekomunikatif mungkin, karena dengan
   gambar inilah bagian Processing akan membuat item/part dari mold yang dipesan oleh customer.
   Setelah selesai mendetail gambar kita wajib mengeceknya sebelum gambar turun, dengan cara :
       a.Mengecek Detail Item
       b.Mengecek kelengkapan gambar
       c.Mengecek kelengkapan dimensi (terutama pada gambar yang di scale)
       d.Mengecek Assembly Detail Item
       e.Mengambil semua item detail.
       f.Membuang semua dimensi.
       g.Mewarnainya dengan warna yang berbeda-beda.
       h.Menggabungkan semua item.
       i.Mengecek dengan detail, apakah ada yang matching.

    Setelah selesai dicek kita bisa print gambar-gambar tersebut untuk dikirim ke bagian Processing.


6. Checking

    Proses checking ini adalah pengecekan total dari detail drawing sampai ke 3D modeling yang biasa
   dilakukan oleh Leader dan co-leader diharapkan dengan lebih banyak pengecekan akan lebih mengurangi
   prosentase kesalahan yang bisa terjadi.


7. Order Material

    Pengorderan material untuk main Cavity/Core bisa kita order bersamaan dengan Assembly drawing
   (setelah di cek semua). Lebih baiknya untuk pengorderan material memang harus menunggu semua
   design sudah selesai di cek, tetapi dengan alasan keterbatasan waktu (target delivery) biasanya order
   material sebelum detail drawing selesai.


8. Delivery gambar Detail dan 3D Modeling

    Setelah melalui proses pengecekan Detail Drawing dan 3D Modeling bisa dikirim ke bagian
   Processing dengan menyertakan Drawing List dan Modeling List.


9. Pemantauan process mold (stand by)

    Walaupun gambar 2D dan 3D Modeling sudah dikirim ke bagian processing, tetap dilakukan pemantauan
   dari setiap item yang dibuat dengan menggunakan Part Control Sheet (karena yang paling mengetahui
   mengenai detail mold tersebut adalah designer itu sendiri). Diharapkan dengan pemantauan atau
   pengecekan ini bisa menekan factor kesalahan atau kelupaan pada waktu processing.

0 Response to "URUTAN KERJA CAD-CAM"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme | Blogger Templates | Rewards Credit Cards